Membedah Ayat “Bias” Gender

Kepemimpinan lelaki atas perempuan sebagaimana yang termaktub dalam surah al-Nisa (4) ayat 34, Kaum laki-laki itu memimpin kaum perempuan”  bukanlah bermakna dominasi, pemaksaan atau pemerasan lelaki terhadap perempuan, melainkan sebagaimana yang dikatakan oleh para ahli linguistik dan juga kebanyakan para penafsir bahwa kata “qawwâm” di sini bermakna pengayom, penyelenggara dan penjaga. Karena keluarga merupakan sebuah institusi kecil masyarakat, wajarlah apabila ia juga menuntut kehadiran seorang pemimpin dan pengayom tunggal sebagaimana halnya masyarakat besar. Dan karena karakteristik-karakteristik berikut terdapat dalam diri pria, seperti: 1. Kekuatan rasional lelaki lebih dominan dari perasaan dan kasih sayangnya, 2. Lelaki memiliki stamina dan kekuatan fisik yang lebih besar untuk membela kehormatan keluarga, dan 3. Memiliki komitmen keuangan atas para wanita dan anak-anak dalam memenuhi kebutuhan dan biaya hidup, oleh karena itulah sehingga tanggung jawab kepemimpinan ini diletakkan di atas pundak kaum lelaki.  Dalam perspektif Al Qur’an, qawwâmiyat (kepemimpinan) hanya diperbolehkan ketika berada dalam lingkaran keadilan dan keridhaan-Nya, dan harus senantiasa diingat bahwa yang menjadi tolok ukur kelebihan dan keutamaan di sisi Tuhan hanyalah taqwa, dan bukan gender. Lanjutkan membaca…

Tinggalkan komentar